Fenomena
Berjalan terus menyusuri kehidupan yang layak
понедельник, 26 августа 2019 г.
воскресенье, 25 августа 2019 г.
Menghasilkan uang dari admob 2019
Sebelum tau apa itu admob mari kita belajar bersama bagaimnaa cara mendapatkan uang di admob. Cukup kudah sekali kalaubkita tau cara mendapatkan unag dari admob ini dengan mengikuti langkah demi lnagkah.
Banyak orang yang setiap harinya mendaftar di alun admob ini dengan penghasilan rata-rata dari ribuan sampai puluhan juta. Masih bingung dari mana admob kok bisa berikan penghasilan sampai segitu banyaknya. Admob adalah akun untuk pembuatan iklan yg mana akan terkoneksi dengan google adsense. Setiap iklan dari admob itu memilki harga tersendiri misal satu klik atau tayang kita dapat menghasilkan uang yang cukup berfariasi.
Coba lihat video admob d bawah ini :
суббота, 24 августа 2019 г.
Cara mendapatkan uang dari Adsense 2019
Anda masih bingung bagaimanq carw untuk mendapatkan uang di zaman yang serba canggih ini? Seharusnya Anda tak perlu lagi untuk merasakan kebingungan dalam mendapatkan penghasilan. Salah satu dari sekian banyaknya pilihan hal yang bisa mendapatkan uang ialah dengan membuat website atau blog.
Tentunya dengan membuat website atau blog tidaklah langsung membuat Anda mendapatkan uang. Bagi Anda yang ingin menekuni blog atau website, maka Anda harus memerhatikan konten yang Anda buat. Anda harus membuat konten yang berkualitas dan membangun kedekatan dengan para pembaca. Karena dalam strategi website atau blog itu dengan memiliki pengunjung akan memberikan penghasilan yang banyak, namun tidak hanya dengan pengunjung yang banyak akan mendapatkan uang.
Agar blog atau website Anda dapat menghasilkan uang, Anda harus mendaftarkan website atau blog Anda ke Google Adsense. Dengan adsense anda dapat menghasilkan uang dari konten online Anda. Mungkin untuk sebagian orang, telah mengetahui tentang Google Adsense itu dan menggunakannya di website atau blognya. Namun, masih ada juga orang-orang yang belum mengetahui Google Adsense itu.
Jadi, apa sih Adsense itu?
Adsense merupakan salah satu program periklanan online yang dimiliki oleh Google Incorporation. Program periklanan online ini menawarkan kepada setiap individu yang memiliki website atau blog untuk menampilkan iklan Adsense pada website atau blog mereka dan jika ada pengunjung yang meng-klik iklan Adsense tersebut maka si pemilik website/blog akan mendapatkan penghasilan atau komisi uang.
Lalu bagaimana carana
Ini adalah hasil dari adsense
Cara Mendaftar Google Adsense antara lain
Pertama-tama hal yang harus Anda lakukan adalah dengan masuk ke halaman Pendaftaran AdSense, setelah itu, Anda akan melihat pilihan untuk membuat akun Google baru, atau dapat memilih untuk menggunakan akun Google yang sudah Anda miliki. Sangat disarankan jika sebaiknya Anda mendaftarkan akun Adsense Anda menggunakan alamat email dari domain website atau blog Anda.
Kalau masih bingung kami siap membantu membuatkan web sampai adsense terkoneksi dan dapat panduan juga. Silahkah hubungi kontak ini :081363470710/agussupriyanto32@gmail.com
четверг, 3 января 2019 г.
Cara menghasilkan uang dari blog cukup mudah
Blog adalah salah satu media paling murah dan mudah yang bisa digunakan banyak orang untuk menuliskan sesuatu. Dengan blog, kamu bisa menceritakan semua hal yang ingin kamu tulis. Ada beragam jenis blog yang bisa kamu jadikan tema misalnya blog travelling, blog review produk, blog tutorial, blog resep masakan ataupun blog yang isinya pengalaman pribadi. Nah, kebanyakan orang suka malas untuk nge-blog karena nggak ada duitnya.
Banyak orang berpikir bahwa menulis blog hanya akan menyita waktu dan tidak menghasilkan uang. Namun, tahukah kamu bahwa ada cara menghasilkan uang dari blog? Kamu bisa mendapatkan uang dari blog tanpa modal banyak lho! Mau tahu caranya? Yuk ikuti 8 cara menghasilkan uang dari blog dari Mommy on Purpose berikut!
Cara Menghasilkan Uang dari Blog
- Mulai Buat Blog, Sekarang! cara-menghasilkan-uang-dari blogPexels Jangan ragu untuk memulai! Mulai buat blog kamu sekarang juga! Untuk pemula, ada beragam platform yang bisa kamu gunakan untuk nge-blog seperti Blogger, WordPress, Ghost dan sebagainya. Salah satu platform yang paling populer yaitu WordPress. Hampir 30% orang di dunia menggunakan WordPress sebagai platform blog/ website. Hal ini dikarenakan WordPress mudah digunakan untuk pemula serta memiliki banyak fitur, tema dan plugin yang mudah di custom. Untuk menghasilkan uang dari website, kamu harus menggunakan domain hosting pada blog agar terlihat profesional. Ada domain hosting murah berkualitas yang bisa diorder. Untuk pemula, ada banyak cara untuk membuat blog/ website baik manual maupun otomatis. Coba kamu baca cara membuat website wordpress. Buat kamu yang nggak mau repot, sekarang ini sudah ada teknologi Instant Deploy membuat website secara instant. Namun, sebelumnya jangan lupa untuk menentukan tema blog yang diinginkan ya!
- Perbaiki Tampilan Blog cara-menghasilkan-uang-dari blogPexels Nah setelah blog/ website sudah ada, kemudian tema blog juga udah ditentukan, sekarang saatnya memperbaiki tampilan blog. Tampilan blog merupakan first impression pengunjung website. Semakin banyak pengujung blog maka akan semakin banyak uang yang akan diperoleh. Untuk WordPress, ada banyak template yang bisa kamu pilih. Bahkan untuk menambahkan slider gambar atau video, kamu bisa menggunakan plugin tambahan. Untuk mengganti tema/ template silahkan baca Panduan WordPress Pemula. Pastikan kamu sesuaikan tampilan blog dengan tema yang akan dibahas dalam blog. Jangan sampai tampilan blog kamu hanya berwarna hitam sedangkan yang dibahas adalah resep masakan. Hal tersebut tentu saja tidak menarik bukan?
- Content is Everything cara-menghasilkan-uang-dari blogPexels Sekarang saatnya membahas konten blog. Perlu diingat bahwa, konten adalah jiwa dan kekuatan blog. Jadi, pastikan kamu tulis blog sesuai tema blog. Jangan memulai dengan kalimat yang sangat panjang, hal tersebut akan membuat pengunjung bosan. Dan juga jangan menggunakan banyak kata yang tidak perlu, kecuali untuk blog personal yang menceritakan pengalaman pribadi. Selalu tulis konten dari hati dan bermanfaat bagi orang lain! Walaupun nantinya blog ini untuk menghasilkan uang, namun jangan mengesampingkan tujuan utamanya. Blog dengan konten lengkap dan bermanfaat bagi pengunjungnya akan dipilih Google untuk masuk ke rangking pertama pada saat pencarian. Kamu bisa baca 5 Ide Menulis Blog Yang Wajib Kamu Pilih Agar Banyak Pengunjung. Jangan lupa untuk menambahkan gambar pendukung agar menarik.
- Kamu Bukan NEWBIE cara-menghasilkan-uang-dari blogPexels Newbie adalah sebutan untuk pemula atau pendatang baru. Sebagai blogger pemula, tentu saja banyak yang harus dipelajari dari segi skill hingga tampilan blog. Nah, jangan sampai kamu terlihat newbie pada saat nge-blog ya! Selalu hapus halaman contoh “hello world” dan kolom metadata agar blog kamu tidak terlihat baru. Dari segi tampilan, pastikan huruf dan warna blog tidak berubah-ubah. Jika blog kamu “labil” dan selalu berubah maka hal tersebut terlihat tidak profesional. Jangan lupa untuk menambahkan kategori dalam setiap kontennya.
- 5. Menghasilkan Uang Dari Blog cara-menghasilkan-uang-dari blog Pexels Cara menghasilkan uang dari blog ada banyak cara. Kamu bisa gunakan bantuan Google Adsense, konten yang berkualitas dan afiliasi. Jika kamu ingin menggunakan Google Adsense, pastikan kamu memiliki page views yang tinggi. Bagaimana caranya? Kamu bisa memanfaatkan social media untuk mem”boost” tulisan di blog. Namun, sebelumnya silahkan isi blog dengan konten yang berkualitas. Konten yang berkualitas adalah konten yang profitable dan bermanfaat bagi orang banyak. Contohnya blog kamu berisi tutorial, cara melakukan sesuatu, solusi atas permasalahan. Biasanya blog dengan konten tersebut akan banyak dicari orang. Kamu bisa baca Traffic Transformation Guide by Lena Gott untuk menaikkan traffic blog. Selain itu, kamu bisa memanfaatkan afiliasi marketing. Afiliasi adalah salah satu sistem dimana kamu akan merekomendasikan seseorang ke suatu website mengenai suatu hal melalui URL tertentu. Jika orang membeli produk tersebut melalui link/ banner yang dipasang di blog maka kamu akan mendapatkan uang. Cari tahu lebih banyak mengenai afiliasi di Afiliasi Menguntungkan Domain Hosting
понедельник, 31 декабря 2018 г.
Wau bonus besar
PROPOSAL PTK
A.
Judul
PENINGKATAN
KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
PAKEM PADA SISWA KELAS V SDN JATIROTRO
01 KECAMATAN KAYEN KABUPATEN PATI
B. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa konsep pembelajaran adalah
suatu interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Ketentuan ini membawa implikasi pada proses pembelajaran
yang hidup dan menarik. Selanjutnya
dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan dinyatakan bahwa, proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Menurut Standar isi SD/MI tahun 2007 tujuan utama
pembelajaran IPA adalah mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Maka
pembelajaran IPA mempunyai fungsi penting dalam mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Agar tujuan tersebut dapat tercapai maka
IPA perlu diajarkan dengan cara yang tepat dan dapat melibatkan siswa secara
aktif. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) di SD/MI yang ada
dalam standar isi merupakan standar minimal yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi
acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK
dan KD didasarkan pada pemberdayan peserta didik untuk membangun kemampuan,
bekerja ilmiah dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.
Mengacu hal tersebut, maka dalam setiap pembelajaran
harus mencapai SK dan KD yang telah ditetapkan. Untuk mencapai SK dan KD yang
telah ditetapkan hendaknya pembelajaran dilakukan secara aktif dan
menyenangkan. Pembelajaran aktif ditandai dengan adanya rangkaian kegiatan
terencana yang melibatkan siswa secara langsung, komprehensif baik fisik,
mental maupun emosi. Hal semacam ini sering diabaikan oleh guru, guru sering
menggunakan metode pembelajaran yang monoton dan kurang menarik minat siswa.
Sehingga materi yang disampaikan kurang bisa dipahami oleh siswa.
Berdasarkan temuan Kemdiknas RI (2011) merujuk pada
data Programme for International Student Assessment (PISA) yang berisi tentang
daya saing dan inovasi peserta didik negara-negara OECD (Organization for
Economic Co-operation and Development). Dari data tersebut telihat bahwa
kualits belajar peserta didik anak Indonesia masih berada dibawah bangsa lain.
Bila dilihat dari enam level kecanggihan yang dirilis PISA, sekitar dua pertiga
peserta didik di Indonesia masih dalam tahap menghafal tanpa mengerti apa yang
dihafalkannya. Selain itu data Balitbang (2003) menunjukkan bahwa dari 146.052
SD di Indonesia, hanya delapan SD yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori
The Primary Years Program (PYP). Penyebab rendahnya mutu pendidikan di
Indonesia adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran.
Dapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan adalah rendahnya sarana fisik,
rendahnya kualitas guru dan rendahnya prestasi siswa.
Hal ini sejalan dengan hasil osbservasi yang peneliti laksanakan di kelas V SDN
Jatiroto
01. Permasalahan
yang dihadapi oleh siswa kelas V SDN Jatiroto 01 khususnya mata pelajaran IPA adalah
hasil
belajar siswa materi Peredaran
darah
yang belum tuntas atau belum mencapai KKM yang telah ditetapkan. Hal ini dapat
dilihat dari nilai ulangan harian IPA siswa kelas V, dimana nilai terendah 46,
nilai tertinggi 86 dan nilai rata-rata 64,7. Data menunjukkan bahwa dari 20
siswa, hanya 8 siswa yang mendapat nilai di atas KKM, sedangkan lainnya
mendapat nilai di bawah KKM. Faktor yang mempengaruhi hal tersebut
adalah guru cenderung monoton, banyak menggunakan metode ceramah sehingga siswa
cepat merasa bosan. Guru kurang bisa membangkitkan motivasi belajar siswa dan belum
memahami hakikat pembelajaran IPA karena hanya menekankan pada produk saja. Selain
itu tidak ada alat peraga yang digunakan dalam proses pembelajaran. Hal itu
ditambah dengan pendapat siswa yang menganggap IPA itu sulit dipahami sehingga
berdampak pada prestasi siswa.
PAKEM merupakan
pembelajaran yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan siswa yang beragam
untuk mengembangkan ketrampilan, sikap dan pemahaman dengan mengutamakan
belajar sambil bekerja, guru menggunakan berbagai sumber belajar dan alat bantu
termasuk pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar agar pembelajaran lebih
menarik, menyenangkan dan efektif. PAKEM dalam arti suatu model pembelajaran
adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif
dan Menyenangkan.
Model pembelajaran PAKEM terdapat empat unsur di dalamnya
antara lain : aktif
(belajar merupakan suatu proses aktif dalam membangun makna/pemahaman dari
informasi & pengalaman oleh si pembelajar), kreatif (proses
pembelajaran harus dapat menumbuhkan sikap kreatif pada diri anak), efektif (pembelajaran
yang efektif untuk pembelajaran yang dilaksanakan dapat menunjang kelanjutan
pembelajaran berikutnya) dan menyenangkan (situasi yang menyenangkan dalam
pembelajaran dapat memotivasi siswa untuk memperhatikan pembelajaran sehingga
dapat meningkatkan pencapaian tujuan pembelajaran).
Kelebihan dari model pembelajaran PAKEM
di antaranya adalah : 1. Peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar
karena adanya variasi dalam proses pembelajaran, 2. Peserta didik dapat lebih
mengembangkan dirinya, 3. Peserta didik tidak jenuh dengan pembelajaran di
kelas, 4. Peserta didik dapat memecahkan permasalahan dengan memanfaatkan lingkungan sekitarnya, 5.
Mental dan fisik peserta didik akan terasah secara optimal.
Berdasarkan hasil diskusi
dengan guru kelas V, untuk memecahkan
masalah pembelajaran IPA tersebut, tim kolaborasi menetapkan alternatif tindakan
untuk meningkatkan prestasi belajar IPA, yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam
pembelajaran dan meningkatkan ketrampilan guru dalam pembelajaran. Maka
peneliti menggunakan salah satu model pembelajaran inovatif yaitu model
pembelajaran PAKEM. Sebagai salah satu alternative dalam pembelajaran IPA model
pembelajaran PAKEM diharapkan dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk ikut
berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga siswa lebih berminat dalam
mengikuti pembelajaran IPA. Dengan menerapkan model pembelajaran PAKEM pada
pembelajaran IPA diharapkan siswa dapat mencapai KKM yang telah ditetapkan.
Manfaat yang dapat
diambil dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas belajar IPA, dimana siswa lebih aktif dan kreatif
dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu
penelitian ini juga dapat meningkatkan kreatifitas guru dalam mengelola
pembelajaran di kelas sehingga proses pembelajaran lebih bermakna dan
menyenangkan.
Berdasarkan latar
belakang tersebut maka peneliti mengambil judul “Peningkatan
Kualitas Pembelajaran
IPA melalui Model Pembelajaran PAKEM pada Siswa Kelas V SDN Jatiroto 01 Kecamatan Kayen Kabupaten
Pati”.
2. Perumusan Masalah
a.
Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang
permasalahan di atas, disusun rumusan masalah sebagai berikut :
Bagaimanakah cara
meningkatkan kualitas pembelajaran IPA kelas V SDN Jatiroto 01 Kecamatan Kayen Kabupaten Pati?
Rumusan masalah di atas
dapat dirinci sebagai berikut:
1) Apakah model pembelajaran
PAKEM dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada
siswa kelas V SDN Jatiroto 01 ?
2) Apakah dengan model pembelajaran PAKEM ketrampilan guru dalam mengelola pembelajaran
akan meningkat ?
3) Apakah hasil belajar IPA pada
siswa kelas V SD Jatiroto 01 akan meningkat setelah diterapkannya model
pembelajaran PAKEM dalam kegiatan pembelajaran?
3.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka
dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:
a.
Tujuan Umum:
Meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Jatiroto 01 Kecamatan Kayen Kabupaten Pati terhadap konsep peredaran darah melalui model pembelajaran PAKEM.
b.
Tujuan Khusus:
1. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa dalam
pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Jatiroto 01 dengan menggunakan model
pembelajaran PAKEM
2. Mendeskripsikan peningkatan ketrampilan guru
dalam mengelola pembelajaran
3. Meningkatkan hasil
belajar IPA pada siswa kelas V SDN Jatiroto 01 melalui model pembelajaran PAKEM
4. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Setiap orang
yang telah berusaha selalu ingin mengetahui hasil manfaatnya bagi diri sendiri
dan orang lain. Penulis sebagai peneliti di kelas juga ingin mengetahuinya dan
dituangkan dalam sebuah karya tulis PTK, agar dapat dipertanggung jawabkan dan
memberikan konstribusi nilai guna berupa pengembangan mutu teori perilaku dan
pembelajaran serta pengembangan mutu PTK yang akan datang.
b. Manfaat Praktis
1.
Bagi Siswa
a. Menumbuhkan
motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA.
b. Meningkatkan pemahaman siswa tentang mata
pelajaran IPA.
c. Meningkatkan aktifias siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran.
d. Mengembangkan sikap aktif dan kreatif siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
2.
Bagi Guru
a. Menggali
kreatifitas guru dalam mengelola pembelajaran di kelas.
b. Membantu
guru dalam menyelesaikan masalah pembelajaran yang ada di kelas.
c.
Memberikan pengetahuan kepada guru tentang bagaimana mengajar yang disenangi oleh siswa sehingga guru mampu meningkatkan hasil belajar dan mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
3.
Bagi
Sekolah
a.
Dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
b. Memberikan sumbangan pemikiran terhadap upaya peningkatan
hasil belajar yang lebih optimal terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan
belajar.
C.
KERANGKA
TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
1. Deskripsi Teori
a. Pengertian
Belajar
Belajar
merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan belajar itu
mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Belajar
memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan,
tujuan, kepribadian dan bahkan persepsi manusia. Dalam Kamus Bahasa Indonesia belajar
diartikan dengan berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh
pengalaman (1993: 17).
b. Pengertian
Pembelajaran
Pembelajaran memusatkan perhatian
pada “bagaimana membelajarkan siswa” dan bukan pada “apa yang dipelajari
siswa”. Pembelajaran lebih menekankan pada bagaimana cara agar dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
c. Kualitas Belajar
Menurut Etzioni (1964) dalam Daryanto (2010: 57),
kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau juga keefektifan. Secara
definitif efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam
mencapai tujuan dan sasarannya. Dengan demikian, yang dimaksud efektifitas
belajar adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk dalam
pembelajaran seni (Daryanto, 2010: 57).
Untuk mengamati kualitas pembelajaran dalam
penelitian ini digunakan tiga unsur sebagai acuannya, antara lain :
1)
Aktivitas Belajar Siswa
2)
Ketrampilan
guru
3)
Hasil belajar
d.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Aktifitas dan Belajar
1.
Faktor
Intern
a.
Faktor
Jasmani
b.
Faktor
Psikologis
c.
Faktor
Kelelahan
2.
Faktor
Ekstern
a.
Keluarga
b.
Sekolah
e. Hakikat
IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (sains) merupakan hasil kegiatan manusia berupa
pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisir, tentang alam sekitar yang
diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah. Ilmu alam
(Inggris:natural science) atau ilmu pengetahuan alam adalah istilah yang
digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam
dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun.
Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan
pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah
kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan
pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan.
"Real Science is both product and process, inseparably Joint" (Agus.
S. 2003: 11).
Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para
ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang
gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan
hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya
menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains
ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.
Ilmu alam mempelajari aspek-aspek fisik & nonmanusia tentang Bumi
dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang
keduanya dibedakan dari ilmu sosial, humaniora, teologi, dan seni :
a.
Tujuan
Pembelajaran IPA
b.
Ruang
Lingkup
f. Model Pembelajaran PAKEM
v Pengertian Model Pembelajaran PAKEM
PAKEM
adalah sebuah model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mengejakan
kegiatan yang beragam untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman dengan
penekanan kepada belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan berbagai
sumber dan alat bantu belajar termasuk pemanfaatan lingkungan supaya
pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif.
v Ciri-ciri/karakteristik Model
Pembelajaran PAKEM
1. Pembelajarannya
mengaktifkan peserta didik
2. Mendorong
kreativitas peserta didik &guru
3. Pembelajarannya
efektif
4. Pembelajarannya
menyenangkan utamanya bagi peserta didik
v Prinsip Model Pembelajaran PAKEM
1. Mengalami:
peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional
2. Komunikasi:
kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi antara guru dan
peserta didik
3. Interaksi:
kegiatan pembelajarannyaa memungkinkan terjadinya interaksi multi arah
4. Refleksi:
kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik memikirkan kembali apa yang
telah dilakukan.
v Yang harus diperhatikan dalam melaksanakan Model
Pembelajaran PAKEM
1.
Memahami
sifat yang dimiliki anak
2.
Mengenal
anak secara perorangan
3.
Memanfaatkan
perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
4.
Mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
5.
Mengembangkan
ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
6.
Memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar
7.
Memberikan
umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
8.
Membedakan
antara aktif fisik dan aktif mental
v 11 Indikator Pembelajaran PAKEM
(Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan)
- Metode Pembelajaran : kegiatan belajar siswa menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi.
- Pengelolaan Kelas : kegiatan belajar siswa variatif (individual, berpasangan , kelompok, klasikal). Idealnya lebih dari 3 jenis.
- Ketrampilan Bertanya : pertanyaan yang diajukan guru dapat memancing/mendukung siswa dalam membangun konsep/gagasannya secara mandiri.
- Pelayanan Individual : kegiatan pembelajaran melayani perbedaan individual ( tipe belajar, siswa: audio, visual, motorik, audio-visual, audio-visual-motorik) menggunakan multimedia.
- Sumber Belajar dan Alat Bantu Pembelajaran : guru menggunakan berbagai sumber belajar (sudut baca, perpustakaan, lingkungan sekitar) yang sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan.
- Umpan Balik dan Evaluasi : guru memberikan umpan balik yang menantang (mendorong siswa untuk berpikir lebih lanjut) sesuai dengan kebutuhan siswa. Guru menggunakan berbagai jenis penilaian (tes dan non tes) dan memanfaatkannya untuk kegiatan tindak lanjut.
- Komunikasi dan Interaksi : komunikasi terjalin dengan baik antara guru-siswa dan siswa-siswa.
- Keterlibatan Siswa : siswa aktif dan asyik berbuat /bekerja dalam setiap kegiatan pembelajaran. Dalam setiap kerja kelompok ada kejelasan peran masing-masing siswa dan terlaksana secara bergilir.
- Refleksi : setiap usai pembelajaran guru meminta siswa menuliskan/mengungkapkan kesan dan keterpahaman siswa tentang apa yang telah dipelajari.
- Hasil Karya Siswa : berbagai hasil karya siswa dipajangkan, ditata rapid an diganti secara teratur sesuai perkembangan penyampaian materi pembelajaran.
- Hasil Belajar : hasil belajar siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Siswa mengalami peningkatan kompetensi personal/sosial dan mengelami peningkatan rasa percaya diri (kemampuan bertanya, menjawab dan tampil di depan kelas).
g. Teori
yang Mendasari Model Pembelajaran PAKEM
Salah satu teori yang mendasari model pembelajaran PAKEM adalah teori
belajar konstruktivisme menurut Piaget. Teori belajar yang dikemukakan
oleh Piaget tersebut berkenaan dengan kesiapan anak untuk belajar, yang dikemas
dalam tahap perkembangan intelektual dari lahir hingga dewasa. Setiap tahap
perkembangan intelektual tersebut dilengkapi dengan ciri-ciri tertentu dalam
mengkonstruksi pengetahuan.
h.
Pelaksanaan Model pembelajaran PAKEM di Kelas
v
Pelaksanaan
Model Pembelajaran PAKEM
v Pelaksanaan
Model Pembelajaran PAKEM
2.
Kerangka
Berfikir
Secara
skematis alur pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut :
3.
Hipotesis
Tindakan
Berdasarkan
kerangka pemikiran diatas, maka penulis membuat suatu hipotesis tindakan sebagai berikut: Melalui Model Pembelajaran
PAKEM dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas V semester
I SD Negeri Jatiroto 01 Kecamatan Kayen Kabupaten Pati.
D. Metode
Penelitian
1. Seting Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan di SDN Jatiroto 01 Kabupaten Pati Kuala pada bulan Juni s.d.
Agustus.
2.
Subjek Penelitian
Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SDN Jatiroto 01, yang
terletak di Desa Genjahan Kecamatan Kayen Kabupaten Pati. Yang menjadi subjek
penelitian adalah seluruh siswa kelas V SDN Jatiroto 01 tahun pelajaran 2010/
2011. Jumlah siswa yang diteliti sebanyak 20 orang, terdiri dari 10 orang siswa
laki-laki dan 10 orang siswa perempuan.
3. Data dan Sumber Data
a.
Data
1.
Data kuantitatif
Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar peserta didik setelah
melaksanakan pembelajaran IPA dengan model pembelajaran PAKEM
2.
Data kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan
menggunakan lembar pengamatan aktivitas peserta didik, keterampilan guru, serta
catatan lapangan dalam pembelajaran IPA model PAKEM
b.
Sumber data
1.
Peserta didik
Sumber data peserta didik
diperoleh dari hasil observasi dan hasil evaluasi yang diperoleh secara sistematik selama
pelaksanaan siklus pertama sampai siklus kedua dan hasil wawancara dengan guru.
2.
Guru
Sumber data guru berasal
dari lembar observasi keterampilan guru dalam pembelajaran IPA model PAKEM.
3.
Data dan dokumen
Sumber data dokumen berupa
data awal nilai hasil tes sebelum dilakukan tindakan, selain itu juga foto yang
menggambarkan aktivitas peserta didik baik sebelum pembelajaran menggunakan
model pembelajaran PAKEM, maupun selama proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran model PAKEM
4.
Catatan lapangan
Sumber data yang berupa catatan lapangan berasal
dari catatan selama proses pembelajaran berupa aktivitas peserta didik dan
keterampilan guru.
4. Teknik
Pengumpulan Data
a. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada
penelitian ini meliputi tehnik tes dan non
tes, yaitu:
1.
Tes
Tes
adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang
harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan
penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan
tujuan pengajaran tertentu (Endang Poerwati, dkk. 2008: 1-5). Dalam penelitian
ini tes dilakukan dalam proses dan setiap akhir siklus yang berupa tes tertulis
dan tes lisan. Untuk teknik tes, alat pengumpul data berupa pemberian soal
secara tertulis sejumlah 10 soal uraian, selama siklus penelitian berlangsung,
tiap siklus direncanakan dua kali pertemuan.
2.
Non tes
a.
Metode
Observasi
Observasi adalah
mengamati denga suau tujuan, dengan meggunakan berbagai teknik untuk merekam
atau member kode pada apa yang diamati (Endang Poerwati, dkk. 2008: 3-22).
Observasi
dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai (1) semangat siwa saat pembelajaran
berlangsung, (2) kegiatan siswa bekerja,(3) kemampuan mengemukakan pendapat
,(4)kecepatan(5) ketepatan dalam mengerjakan tugas. Observasi yang dilakukan
kepada guru yang sedang mangajar IPA dengan lembar pengamatan terlampir.
b.
Metode
Dokumentasi
Dalam melaksanakan
metode dokmentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,
majalah, catatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 2006: 158). Dokumentasi
dalam penelitian ini adalah berupa dokumentasi gambar yang berupa foto-foto
kegiatan Pembelajaran. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk bukti
bahwa peneliti telah melakukan penelitian dan juga untuk melihat kembali
kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan selama kegiatan berlangsung.
c.
Catatan
lapangan
Catatan lapangan di tulis
oleh guru pengamat untuk menggambarkan keadaan saat pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran
PAKEM. Selanjutnya
apabila ada permasalahan yang muncul dan tidak diharapkan oleh peneliti.
Catatan ini digunakan untuk merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
5. Teknik
Pemeriksaan Valisitas data
Untuk
menghindari kesalahan atau kekeliruan data yang telahterkumpul, perlu dilakukan
pengecekan keabsahan data. Pengecekankeabsahan data didasarkan pada kriteria
deraja kepercayaan (crebility)dengan teknik trianggulasi, ketekunan pengamatan,
pengecekan temansejawat (Moleong, 2004).Triangulasi merupakan teknik pengecekan
keabsahan data yangdidasarkan pada sesuatu di luar data untuk keperluan
mengecek atau sebagai pembanding terhadap data yang telah ada(Moleong,200).
6. Teknik
Analisis Data
a.
Kuantitatif
Data
mengenai hasil belajar diambil dari kemampuan kognitif siswa dengan cara
menghitung nilai dan ketuntasan belajarnya.
1)
Menghitung nilai rata-rata
Nilai rata – rata =
2)
Menghitung ketuntasan belajar individu.
Ketuntasan belajar individu=
Apabila tingkat ketuntasan < 60%, maka
siswa tidak tuntas, jika tingkat ketuntasan ≥ 60% , maka siswa tuntas.
3)
Menghitung ketuntasan belajar klasikal.
Ketuntasan belajar klasikal =
Apabila tingkat ketuntasan < 80%, maka
ketuntasan belajar klasikal belum
tercapai.
b.
Kualitatif
Data kualitatif berupa data hasil observasi aktivitas
siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran
PAKEM, yang dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif
dipaparkan dalam kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk
memperoleh kesimpulan.
1) Mengukur
aktivitas siswa.
Untuk
mengetahui bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran dilakukan analisa pada
lembar observasi aktivitas siswa dengan rumus :
Prosentase
aktivitas siswa =
Kriteria penilaian :
0% - 20% : Siswa Tidak Aktif
21% - 40% : Siswa Kurang Aktif
41% - 60% :
Siswa Cukup Aktif
61% - 80% :
Siswa Aktif
81% - 100% :
Siswa Sangat aktif
(Aqib, 2009: 41)
2) Mengukur
aktivitas guru
Untuk
mengetahui bagaimana aktivitas
guru dalam pembelajaran dilakukan analisa pada instrument lembar observasi
dengan rumus.
Prosentase
aktivitas guru =
Kriteria penilaian :
0% - 20% : Siswa Tidak Aktif
21% - 40% : Siswa Kurang Aktif
41% - 60% :
Siswa Cukup Aktif
61% - 80% :
Siswa Aktif
81% - 100% :
Siswa Sangat aktif
(Aqib, 2009: 41)
Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini
menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif yang memberikan nilai pada
hasil belajar siswa. Data tersebut dianalisis
mulai dari siklus I, II untuk dibandingkan dengan teknik deskriptif
presentase, dengan rumus :
%=
n x 100%
N
Keterangan :
n : nilai
yang diperoleh
N : nilai
total
% :
tingkat keberhasilan yang dicapai
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel kriteria
deskriptif prosentase, yang dikelompokkan dalam 5 kategori yaitu baik sekali,
cukup, kurang, sangat kurang sebagai berikut:
Klasifikasi
Kategori tingkatan dan prosentase
Kriteria
|
Nilai
|
Penafsiran
|
Baik
sekali
|
86% -
100%
|
Hasil
belajar baik sekali
|
Baik
|
71% - 85%
|
Hasil
belajar baik
|
Cukup
|
56% - 70%
|
Hasil
belajar cukup
|
Kurang
|
41% - 55%
|
Hasil
belajar kurang
|
Sangat
kurang
|
< 40%
|
Hasil
belajar sangat kurang
|
7. Indikator
Keberhasilan
Melalui
pendekatan PAKEM dapat meningkatkan kualitas belajar IPA pada siswa kelas V SDN
Jatiroto 01 dengan indikator sebagai berikut :
1.
Meningkatkan
aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA melalui pendekatan PAKEM yang
ditandai dengan meningkatnya aktivitas belajar IPA
2.
Aktivitas
guru dalam mengelola kelas meningkat, guru terampil mengelola pembelajaran
menjadi menyenangkan dan bermakna dalam pelajaran IPA melalui pendekatan PAKEM
dengan baik
3.
80% siswa
kelas V SDN Jatiroto 01 mengalami ketuntasan dalam pembelajaran IPA menurut Ismail
(2008:31) pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas dapat dilihat dari
segi proses dan segi hasil. Dari segi proses apabila sebagian besar peserta
didik secara aktif baik fisik maupun mental dalam proses pembelajaran ,
semangat belajar yang besar dan percaya diri. Sedangkan dari segi hasil apabila
terjadi perubahan yang positif dari peserta didikseluruhnya atau setidak-
tidaknya 75%.
8. Prosedur
Penelitian
a.
Perencanaan
1.
Menganalisis
hasil refleksi siklus 1, agar siklus II lebih efektif
2.
Mengoptimalkan
waktu
3.
Dokumentasi
kondisional yang meliputi tes yang akan digunakan, daftar nilai dan pedoman
pengamatan
4.
Membuat
skenario pembelajaran
5.
Menyusun
rencana pembelajaran
6.
Membuat dan
menyiapkan alat peraga dan media pembelajaran
7.
Menyiapkan
lembar observasi sebagai pedoman pangamatan kegiatan
8.
Menyusun
angket yang akan di gunakan pada siklus 1
9.
Menyusun
alat evaluasi
b.
Tindakan
1.
Persiapan
Peneliti
menyiapkan materi, skenario pembelajaran, maupun penelitian yang telah
diuraikan dalam tahap perencanaan diatas.
2.
Pelaksanakan
tindakan
Kegiatan pembelajaran pada siklus II dalam dua kali pertemuan dengan
materi gangguan pada organ peredaran darah manusia. Sebelum kegiatan pada
siklus II dilaksanakan, siswa diberi soal pretes yang hasilnya digunakan untuk
menentukan skor awal.
Langkah langkah tindakan :
a.
Peserta
dibagi dalam beberapa kelompok
b.
Tiap
kelompok diberi lembar kertas
c.
Menentukan
topik atau tema
d.
Hasil kerja
kelompok ditempel di depan kelas
e.
Masing
masing kelompok berputar mengamati hasil kerja kelompok lain
f.
Klarifikasi
dan penyimpulan
c.
Observasi
a.
Mengamati
perilaku siswa terhadap model belajar
b.
Memantau
diskusi
c.
Mengamati
proses transfer informasi kelompok
d.
Mengamati
pemahaman masing – masing siswa
d.
Refleksi
a.
Mencatat
hasil observasi
b.
Mengevaluasi
hasil observasi
c.
Menganalisis
hasil pembelajaran
d.
Menyusun
laporan
E.
JADWAL PENELITIAN
No
|
Pelaksanaan Penelitian
|
|
|
|
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Proposal PTK
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Siklus
petama
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Siklus kedua
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Pelaporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
F.
Daftar Pustaka
Anonim.
1992. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Yang Disempurnakan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Arikunto,
Suharsimi. dkk. 2006. Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Awalludin.
dkk . 2008. Statistika Pendidikan. Departemen
Pendidikan Nasional.
Lapono,
Nabisi. dkk. 2008. Belajar dan
Pembelajaran SD. Departemen Pendidikan Nasional.
Panitia
Sertifikasi Guru Rayon 12. 2007. Standar
Isi Mata Pelajaran SD/MI. Semarang: LP3 Universitas Negeri Semarang.
Rifa’i,
Achmad dan Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi
Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.
Sugandi,
Achmad. 2007. Teori Pembelajaran.
Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.
Sugiyanto.
2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif.
Surakarta : Yuma Pustaka.
Tim
Penyusun. 2008. Panduan Penulisan Karya
Ilmiah. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Tri
Anni, Catharina. 2007. Psikologi Belajar.
Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.
Trianto.
2007. Model- Model Pembelajaran Inovatif
Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Uno,
Hamzah B. 2006. Perencanaan Pembelajaran.
Jakarta : Bumi Aksara.
http://id.shvoong.com social-sciences1961162-aktifitas-belajar
G.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Hasil
Identifikasi Masalah
1.
Identifikasi masalah dalam PTK
1.
Pada
pembelajaran IPS dari 20 siswa hanya 12 siswa (60%) yang dapat menceritakan
tentang tokoh- tokoh sejarah pada masa Hindu Budha dan Islam diIndonesia,
sedangkan sisanya 8 siswa (40%) mengalami kesulitan
2.
Dalam
pelajaran matematika dari 20 siswa, hanya 10 siswa(50%) yang dapat
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB
sedangkan sisanya 10 siswa (50%) tidak dapat menyelesaikannya
3.
Siswa kelas
V SDN Jatiroto 01 kurang memahami pembelajaran IPA ditunjukkan dengan data,
dari 20 siswa hanya 8 siswa(40%) yang mendapatkan nilai diatas KKM sedangkan
sisanya 12 siswa (60%) nilainya dibawah KKM (65)
2.
Analisis Masalah
Ø Dari beberapa permasalahan diatas yang akan
dikaji melalui PTK adalah permasalahan pada siswa kelas V SDN Jatiroto 01 pada
pelajaran IPA dari 20 siswa, sisanya 8 siswa (40%) yang mendapatkan nilai diatas
KKM (65), sedangkan sisanya 12 siswa (60%) nilainya di bawah KKM
Ø Permasalahan tersebut penting untuk segera
dicarikan permasalahannya, karena dibandingkan
dengan permasalahan yang lain, permasalahan ini memberikan dampak yang
cukup signifikan bagi siswa. Hanya sebagian kecil siswa (kurang dari 50%) yang
dapat memahami pembelajaran IPA. Apabila masalah ini tidak segera
diselesaikan maka akan terjadi kegagalan
dalam pembelajaran IPA.
3.
Merumuskan Masalah
·
Apakah model pembelajaran PAKEM dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Jatiroto 01 ?
·
Apakah
dengan model pembelajaran PAKEM ketrampilan guru dalam mengelola pembelajaran
akan meningkat ?
·
Apakah hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Jatiroto 01 akan meningkat
setelah diterapkannya model pembelajaran PAKEM dalam kegiatan pembelajaran?
4.
Faktor faktor penyebab munculnya masalah
·
Faktor
siswa :
ü siswa menganggap IPA itu sulit dipahami
ü siswa kurang antusias dalam mengikuti
pembelajaran
ü siswa merasa bosan
·
Faktor
guru :
ü guru cenderung monoton
ü guru belum memahami hakikat pembelajarn IPA
ü guru belum bisa membangkitkan motivasi dan
semangat belajar siswa
·
Faktor
KBM :
ü hanya menggunakan metode ceramah
·
Faktor
fasilitas :
ü tidak menggunakan alat peraga dalam proses
pembelajaran
ü buku yang digunakan untuk menunjang pembelajaran
jumlahnya terbatas
5.
Menetapkan Solusi
a. Solusi
alternatif pemecahan masalah
Menerapkan model pembelajaran PAKEM dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN
Jatiroto 01.
b. Formulasi
solusi (hipotesisi tindakan)
Dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM, maka
kualitas pembelajaran IPA pada siswa
kelas V SDN Jatiroto 01 akan meningkat.
6.
Lokasi Penelitian
SDN Jatiroto
01, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati.
7. Perencanaan
Perbaikan Pembelajaran
Perencanaan perbaikan pembelajaran yaitu meliputi
:
1.
Mempersiapkan
desain pembelajaran (RPP)
2.
Mempersiapkan
instrument pengumpulan data kuantitaif maupun data kualitatif
3.
Mempersiapkan
sumber belajar
4.
Mempersiapkan
alat peraga
8. Judul
PTK
“PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
PAKEM PADA SISWA KELAS V SDN JATIROTO
01
KABUPATEN PATI”
DAFTAR NILAI IPA SISWA KELAS V
SDN JATIROTO 01
NO
|
Nama
|
KKM
|
Nilai
|
keterangan
|
|||
UH
1
|
UH
II
|
UH
III
|
Rata
rata
|
||||
1.
|
Jaya
Satria
|
65
|
54
|
52
|
56
|
54
|
Tidak tuntas
|
2.
|
Dian
Kukuh Sanjaya
|
65
|
68
|
64
|
60
|
64
|
Tidak tuntas
|
3.
|
Maria
Eni N
|
65
|
59
|
64
|
60
|
61
|
Tidak tuntas
|
4.
|
Puput
Anjarwati
|
65
|
68
|
69
|
70
|
69
|
Tuntas
|
5.
|
Yunia
Adminingsih
|
65
|
65
|
66
|
70
|
67
|
Tuntas
|
6.
|
Zulfiani
Prayoga f
|
65
|
68
|
62
|
59
|
63
|
Tidak tuntas
|
7.
|
Angga
Edi P
|
65
|
66
|
55
|
65
|
62
|
Tidak tuntas
|
8.
|
Arda
Bagus Eka P
|
65
|
59
|
60
|
61
|
60
|
Tidak tuntas
|
9.
|
Arfan
Bita Anggara
|
65
|
70
|
74
|
72
|
72
|
Tuntas
|
10.
|
Bayu
Afriyanto
|
65
|
78
|
78
|
72
|
76
|
Tuntas
|
11.
|
Cicik
Meilia
|
65
|
58
|
64
|
58
|
60
|
Tidak tuntas
|
12.
|
Febriana
Tri W
|
65
|
58
|
58
|
61
|
59
|
Tidak tuntas
|
13.
|
Frengki
Setiawan
|
65
|
48
|
53
|
57
|
53
|
Tidak tuntas
|
14.
|
Galuh
Rizal Tamara
|
65
|
87
|
86
|
85
|
86
|
Tuntas
|
15.
|
Risqi
Dwi A
|
65
|
67
|
60
|
65
|
64
|
Tidak tuntas
|
16.
|
Setyo
Wibowo
|
65
|
70
|
72
|
77
|
73
|
Tuntas
|
17.
|
Tri
Wulandari
|
65
|
58
|
47
|
51
|
52
|
Tidak tuntas
|
18.
|
Taufik
Syah Ridho
|
65
|
66
|
70
|
68
|
68
|
Tuntas
|
19.
|
Yefita
Mustafiah
|
65
|
80
|
86
|
83
|
83
|
Tuntas
|
20
|
Yunita
Sri Lestari
|
65
|
40
|
54
|
50
|
48
|
Tidak tuntas
|
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI NILAI RATA-RATA
IPA
NO
|
NILAI
( n )
|
FREKUENSI
( f )
|
PERSEN
( % )
|
n x
f
|
KATEGORI
|
1
|
84-89
|
1
|
5%
|
82,5
|
Tuntas
|
2
|
78-83
|
1
|
5%
|
80,5
|
Tuntas
|
3
|
72-77
|
3
|
15%
|
223,5
|
Tuntas
|
4
|
66-71
|
3
|
15%
|
205,5
|
Tuntas
|
5
|
60-65
|
7
|
35%
|
437,5
|
Tidak
Tuntas
|
6
|
54-59
|
2
|
10%
|
113
|
Tidak
Tuntas
|
7
|
48-53
|
3
|
15%
|
151,5
|
Tidak
Tuntas
|
Jumlah
|
20
|
100%
|
1294
|
|
|
|
Rata-rata
= ∑ (n x f) = 1294 = 64,7
Jumlah siswa 20
Presentasi nilai tuntas
= 8 x 100% = 40%
20
Presentasi nilai tidak
tuntas = 12 x 100% = 60%
20
Dari diagram di atas
menunjukkan bahwa 60% ( 12 dari 20 siswa) tidak tuntas belajar sedangkan 40 % (
8 dari 20 siswa ) mengalami ketuntasan belajar
DATA
KUALITATIF
Dari hasil wawancara
dengan guru kelas V dan observasi langsung di SDN Jatiroto 01, data yang saya
peroleh adalah:
1. Siswa
kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran IPA
2. Guru
tidak menggunakan media atau alat peraga dalam menyampaikan materi pelajaran
3. Pembelajaran
yang dilaksanakan oleh guru cenderung monoton karena guru hanya menggunakan
metode ceramah saja
4. Siswa
terlihat bosan ketika mengikuti pembelajaran, terbukti ada beberapa siswa yang
bermain sendiri atau bahkan bercanda dan mengganggu temannya
Подписаться на:
Сообщения (Atom)
Game
Game
-
Anda masih bingung bagaimanq carw untuk mendapatkan uang di zaman yang serba canggih ini? Seharusnya Anda tak perlu lagi untuk merasakan...